Cerita Lucu

Tepat jam Tiga Nanti

Seorang lelaki berpakaian jas lengkap dan perlente sedang berjalan kaki menuju ke suatu tempat, ketika secara tiba-tiba seorang anak muncul di hadapannya dan bertanya:

“Maaf om, bole tanya kan?. Sekarang ini jam berapa sih?”

Lelaki tersebut melipat lengan kirinya di depan dada, melihat jam tanganya dan berkata:

“Sekarang jam tiga kurang seperempat.”

Si anak mengucapkan terima kasih, lalu berkata:” Tepat jam tiga nanti om boleh mencium pantat saya.” katanya sambil melarikan diri.

Lelaki perlente tersebut merasa dilecehkan dan mengejar si anak untuk memberi pelajaran.

Ketika sedang berlari mengejar, seorang rekan kantor menghentikanya.

“Ada apa kamu lari-lari begitu?” tanya rekan tersebut.

Sambil menunjuk si anak, lelaki perlente bercerita:” Anak itu bertanya jam berapa, lalu aku jawab jam tiga kurang seperempat,..eeee.. dia bilang jam tiga tepat aku boleh mencium pantatnya.”

Temannya melihat jam dan berkata:”Lho, masih sepuluh menit lagi, kenapa buru-buru?”.


Sumpah Seorang Nenek

Ada seorang nenek korban kecelakaan kapal hanyut di laut. Karena takutnya, nenek itu bersumpah, “jika ada orang yang menolongku, aku akan bercinta denngannya sebanyak jumlah gigiku yang masih tersisa”.
Bener juga, akhirnya dia terdampar di pantai dan ada seorang laki-laki yang menolongnya dan dia katakan pada laki-laki itu tentang sumpahnya itu.
Laki-laki itu terpaksa menyanggupi permintaan nenek itu, dan dia melakukannya sebanyak dua kali. Saat laki-laki itu akan pergi nenek itu mencegahnya dan berkata, “Nak, gigi nenek yang dalam masih ada beberapa…”


Kalau Dijumlah, Ada 5 Biji

Seorang pemuda Ambon mempunyai suatu kelebihan yang sangat membanggakan dirinya, yaitu ia punya ‘biji’ jumlahnya ada 3. Ia selalu ingin membanggakannya pada setiap orang. Maka ketika ia ketemu seorang pemuda Jawa ia berkata : ” Mas . . . Mas . . , kalau beta jalan bareng ama Mas begini, kalau biji kita di jumlah, semua ada 5 Mas . . . ! ”
Si Jawa menjawab kaget : ” Eedaan tenan . . , berarti punya sampeyan ada 3 to . . . ? Luar biasa . . . ! ” Kala lain si Ambon jalan-jalan lagi ama pemuda Sunda : ” Kang.. Kang, kalau biji kita berdua di jumlah, jumlahnya 5 lho ”
Si Sunda terperanjat : ” Edun euyy . . . , berarti biji akang ada 3 ya . . . . ? Hebat euuyy . . ! ”
Suatu hari ia ketemu pemuda Arab dan seperti biasanya ia mulai membanggakan jumlah bijinya : ” Wan . . . , kalau biji kita berdua di jumlah . . . , jumlahnya ada 5 wan . . . ! ”
Tak kalah kagetnya si Wan Abud terhenyak : ” Astaghfirullah . . . . , kasihan amat ente, berarti bizi ente cuman satu ya ! ! ! “


Kenapa Engkau Tanyakan Itu?

Suatu sore hari di perkampungan indian suku apache di amerika ada kakek dan cucunya yang tengah bercengkrama. Cuplikan pembicaraannya sbb,
Cucu :kek kenapa sih kakek namanya elang putih?
Kakek: o itu ketika kakek masih dalam kandungan, ayah kakek berhasil memanah elang putih yang sedang terbang sehingga untuk mengenangnya kakek diberinama Si Elang Putih.
Cucu: terus kenapa ayah diberinama beruang hitam?
Kakek: o itu dulu waktu ayahmu dalam kandungan kakek berhasil mengalahkan seekor beruang hitam yang sedang mengamuk sehingga untuk mengabadikan peristiwa itu ayahmu kuberi nama Si Beruang Hitam.
Cucu: o, begitu kek…..
Kakek: iya…jadi ceritanya memang begitu, tapi kenapa engkau tanyakan itu Kondombocor?



Tentu Saja Pesawatnya Akan Terlambat!

Suatu pagi, seorang pria menelepon sebuah perusahaan taksi dan mengadu
bahwa taksi yang dipesannya untuk mengantarnya ke bandara belum juga datang. Seorang operator yang menerima telepon itu segera meminta maaf. “Maafkan bila taksi yang Bapak pesan belum sampai,” kata operator itu. “Tapi, jangan kuatir, Pak. Pesawatnya selalu terlambat.”
“Tentu saja hal itu akan terjadi pagi ini.” Penelepon itu dengan keras berteriak, “Karena sayalah pilotnya!”



0 komentar:

Posting Komentar

Follower

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...