Time is MONEY

Waktu amat banyak harganya. Satu menit bisa berharga sekian juta. Tidak tepat dan tidak menepati janji bisa hilang kesempatan dan keberuntungan
Kalau kita ingin sukses secara financial, mandiri secara ekonomi, belajarlah menghargai waktu dan memberdayakannya sebaik mungkin. Untuk itu kita bisa belajar pada Abdurrahman bin Aufa ra.

Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai wira-usahawan ulung diantara para sahabat. Sahabat Nabi SAW yang dijamin masuk surge ini memiliki kepribadian yang unik dalam membangun pribadi yang unik dan mandiri.

Imam Bukhari meriwayatkan. Setibanya kaum Muhajirin di Madinah, Rasulullah SAW segera mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Ar Rabi’. Kepada Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Ar Rabi’ berkata, “aku termasuk orang anshar yang mempunyai banyak harta kekayaan dan kekayaanku akan dibagi dua, separo untuk anda dan separo untukku. Aku juga mempunyai dua orang istri, lihatlah mana yang anda pandang bagi anda. Sebutkan namanya, ia akan segera kucerai dan habis masa indahnya, anda kupersilahkan menikah dengannya!”

Abdurrahman bin Auf menjawab, “Semoga Allah memberkahi keuarga dan kekayaan anda. Tunjukan saja kepadaku, dimanakah pasar di kota kalian?”

Abdurrahman bin Auf kemudian ditunjukan tampat pasar Bani Qainuqa’. Ketika pulang ternyata ia membawa gandum dan samin!. Begitulah seterusnya ia berusaha dan berdagang di pasar.

Begitulah penghargaan Abdurrahman terhadap waktu. Ia minta ditunjukan pasar untuk mengembangkan usahanya. Abdurrahman adalah pekerja keras yang sangat menghargai waktu. Sehingga terjaga harga dirinya, memiliki iffah dan izzah, potret pribadi utama.

Kuncinya: nikmati waktu untuk bekerja dan nikmati hasil kerja kerasmu, bukan kerja merasmu pada orang lain. Jadilah problem solver bukan trouble maker.

0 komentar:

Posting Komentar

Follower

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...